05 Juni 2011

Postingan 11 Manusia dan cinta kasih

Cinta adalah rasa sangat suka dan sayang serta tertarik hatinya akan sesuatu atau seseorang. Kasih sayang, rasa yang lebih dari sekedar cinta dan suka. Biasanya tanpa disadari pelaku diselimuti rasa kepedulian yang tinggi terhadap objek pelaku. Kemesraan adalah perasaan simpati yang akrab dan merupakan salah satu perwujudan dari cinta. Pemujaan, salah satu manifestasi cinta kepada Tuhannya yang diwujudkan dengan komunikasi ritual.
Bedanya cinta dan ksaih adalah cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Bedanya cinta dengan nafsu adalah cinta bersifat manusiawi, rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah. Cinta menunjukan prilaku memberi sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta yang ideal memiliki 3 unsur:
  1. keterikatan, adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia.
  2. keintiman, kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa tidak ada jarak lagi.
  3. kemesraan, rasa ingin dibelai/membelai, kangen, saling berucap kata sayang.
Cinta kasih, kasih sayang, pemujaan, kemesraan dan belas kasihan merupakan bagian dari hidup manusia dan melekat pada diri manusia. Agar tumbuh menjadi cinta yang abadi maka cinta itu harus diselimuti dengan agama, norma, moral dan nilai. Dan menjadi manusia yang homohumanus. Jika selimut cinta sudah terlepas akan terjadi dehumanisasi (pengurangan arti nilai kemanusiaan).
Untuk keutuhan cinta dituntut:
  1. rasa tanggung jawab
  2. pengorbanan
  3. kejujuran
  4. saling percaya
  5. pengertian
  6. saling terbuka
hilang salah satu saja bisa meretakkan cinta.

PRASANGKA (PREJUDICE)

Prasangka=sikap sosial
Sikap adalah kecenderungan untuk berespods baik secara positf ataupun negatif terhadap orang, objek atau situasi. Terjadinya prasangka negatif karena objek sikap menunjukan prilaku negatif atau karena subjek sikap belum mengetahui sikap objek sikap.
MANUSIA DAN KEADILAN

Keadilan adalah keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
Menurut Aristoteles keadilan diartikan kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Menurut Plato keadilan diartikan kepada orangnya. Maksudnya orang yang adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
MAcam-macam Keadilan
          Menurut Sumbernya :
1.    Keadilan Individual keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
2.    Keadilan sosial keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada struktur-struktur itu terdapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan ideology.
          Menurut Jenisnya :
1.    Keadilan legal terwujud bila setiap anggota daalm masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya.
2.    Keadilan distributif terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakuakn secara sama dan hal=hal yang tidak sama secara tidak sama.
Contoh : system penggajian/upah, lulusan SMA dibedakan dengan lulusan sarjana.
3.    Keadilan kumulatif terwujud apabila tindakannya tidak bercorak ekstrem sehingga merusak pertalian di dalam masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib.
Ciri-ciri nilai keadilan
1.    Tidak memihak
2.    Sama hak
3.    Sah menurut hukum
4.    Layak dan wajar
5.    Benar secara moral
Dengan keadilan maka :
1.    Kesadaran adanya hak dan kewajiban yang sama bagi setiap warga negara.
2.    Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran.
Akibat ketidakadilan :
1.    Kehancuran bagi : dirinya, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa.
2.    Terciptanya kezaliman.
Bagaimana adil terhadap Allah, Menyadari :
1.    Kita ciptaan allah
2.    Kita milik allah
3.    Segalanya titipan allah
Maka imbangi dengan beribadah dengan baik dan benar dan hanyalah kepada allah kita memohon.
Bagaimana adil terhadap diri sendiri ;
1.    Perlakukan diri kita secara adil (Kebutuhan jasmani dan rohani terpenuhi )
2.    Ibadah yang tulus dan istiqomah
3.    Jaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat maka hidup akan tentram.
Bagaimana adil terhadap orang tua : Jadilah anak yang soleh dan berbakti kepada kedua orang tua dan hormati mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar