14 Maret 2011

Pengertian Ilmu Sosial dan Budaya

Sebelumnya kita bahas terlebih dahulu perbedaan Ilmu, Pengetahuan dan Belieps.
Ilmu Kumpulan pengetahuan-pengetahuan yang tersusun secara sistematis, empiris. Maksudnya dapat dibuktikan karena tersusun menurut langkah-langkah ilmiah dan dapat teramati oleh panca indera.
Pengetahuan Segala sesuatu yang kita ketahui hasil panca indera dan wawasannya  berarah ke perilaku yang baik.
Belieps   Kepercayaan terhadap sesuatu hal yang tidak bisa dibuktikan secara  rasional sehingga menimbulkan keraguan.
ISBD sendiri adalah singkatan dari ilmu sosial budaya dasar yang perlu diperhatikan karena ini mencakup makhluk hidup sebagai makhluk sosial dan makhluk yang berbudaya. Dengan mata kuliah ISBD diharapkan mahasiswa dapat membentuk watak kepribadian masyarakat Indonesia.
Manusia bukan hanya makhluk biologi semata saja tetapi dia juga makhluk sosial, ekonomi, politik, budaya, dan psikologi. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Manusia mempunyai 3 dimensi yang tak dapat dipisahkan yaitu Ruh, Fisik, dan Nafsu. Ketiganya selalu ada dalam diri manusia sehingga manusia harusnya bisa menyeimbangkan sikap dalam berperilaku.
Konsep pendidikan umum (general education)
Mata kuliah ISBD merupakan konsep general education yang harus dipelajari karena merupakan mata kuliah MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat). konsep general education sendiri maksudnya Pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya, jadi jelas ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi.
General education di Indonesia dikolaborasikan menjadi studi/mata kuliah yang dulu di sebut MKDU.
MKDU dibagi 2 kelompok yaitu :
1.     MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) yang meliputi: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewiraan Nasional.
2.    MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) yang meliputi: ISD, IBD, dan IAD, sekarang IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD
MBB sebagai mata kuliah berkehidupan bermasyarakat tentu mempunyai visi, misi dan kompetensi.
Visi dari MBB diantaranya menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang: keanekaragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Sehingga perlulah Mata kuliah ISBD memahami konsep 5 M yang mempunyai maksud : mengetahui, mengerti, memahami, menghayati, mengamalkan (aktualisasi diri).
Misi MBB adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk sosial yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.
Kompetensi MBB yang dituju ialah agar mahasiswa menguasai kemampuan berfikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia intelektual beradab dan bermartabat.
Menurut Philip H. Phenix (1964:6), ada enam pola makna esensial yang dikemas dalam bentuk general education bagi segenap mahasiswa :
1.     Makna symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung.
2.    Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris.
3.    Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam.
4.    Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk.
5.    Makna synoetics, yaitu kemampuan berpikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah.
6.    Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat.
Fungsi ISBD Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan.
Visi ISBD Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral.
Misi ISBD memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa.
Tujuan ISBD diantaranya mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat, memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya. Sebagai mahasiswa kita tahu adanya stratifikasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu perlunya penempatan posisi kita sebagai mahasiswa yang berada di upper class karena kita sudah dibekali ilmu. Semoga dengan belajar ISBD diharapkan mahasiswa dapat mencapai tujuan-tujuan ISBD itu.
Isbd perlu diajarkan di perguruan tinggi karena ada 4 landasan yang melatarbelakangi adanya ISBD.
1.     Landasan historis,
2.    Landasan filosofis
3.    Landasan yuridis formal
4.    Landasan pedagogis
Diatas sudah disebutkan bahwa manusia bukan hanya makhluk biologi semata tetapi juga sebagai makhluk individu dan sosial (juga sebagai makhluk polekbudpsikol). kita akan bahas satu persatu :
1.   Manusia sebagai makhluk individu
artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Ini menjadikan manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri, ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Kita tahu bahwa manusia dan binatang berbeda dalam hal kelakuan, seperti binatang mereka hanya diatur oleh system organic biologi saja sehingga pola kelakuan binatang di dunia pasti sama. Sedangkan manusia bukan hanya ditentukan oleh system organic biologi saja karena manusia memiliki cipta, rasa dan karsa yang berbeda satu sama lainnya. Inilah kesempurnaan allah untuk menguji manusia di dunia yang tidak kekal ini. Bila ketiga unsur itu baik tentu dalam berperilaku pun akan baik. Yang membedakan manusia yang satu dengan manusia lainnya adalah kepribadian.
Kepribadian  adalah susunan atau perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
Unsur-unsur kepribadian
a.   Pengetahuan segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera. Pengetahuan dibagi menjadi beberapa unsur :
Persepsi
Apersepsi
Pengamatan
Konsep
Fantasi
Segala unsur-unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya. Kita diberi otak oleh allah lebih dari computer yang diciptakan oleh manusia sendiri, tetapi kenapa computer bisa menata data-data yang sudah kita ketik dan simpan ??
Ini disebabkan karena otak manusia tak pernah diasah dan diatur seperti computer yang kita atur sedemikian rupa menurut folder-folder. Menurut Francis hsu otak manusia mempunyai lingkaran konsentrikal. Misalnya,  Sebelum belajar kita harus focus belajar tanpa memikirkan masalah yang sedang menimpa kita saat itu. Ingatlah bahwa otak tidak akan mampu menyimpan masalah berlarut-larut. Kita simpan masalah kita dalam kesadaran yang tidak dinyatakan, dan kita fokus dalam kesadaran yang dinyatakan saat itu yaitu kita harus belajar.
b.  Perasaan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negative.
Misalnya, karena kita dianugrahkan otak yang lebih dari binatang. Harusnya kita tidak berperilaku seperti binatang. Misalnya membuang sampah dimana saja, karena malas mencari tempat sampah, tetapi kalau kita berfikir positif kita pasti akan mencari tempat sampah terlebih dahulu karena kita tahu dampaknya membuang sampah sembarangan akan menyebabkan banjir.
c.   Drive manusia pasti dipengaruhi dorongan-dorongan karena kita makhluk hidup.

2.  Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia membutuhkan dorongan untuk saling membutuhkan satu sama lainnya, karena beberapa alasan yaitu :
a.   Manusia tunduk pada aturan , norma sosial.
b.  Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c.   Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi denagn orang lain.
d.  Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
e.  Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari manusia lainnya.
Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia dikelompoknya, norma-norma tersebut ialah :
a.   Norma agama, berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.
b.  Norma kesusilaan/moral, bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan.
c.   Norma kesopanan, dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubunagn antara sesama manusia.
d.  Norma hukum, berisi perintah dan larangan yang dibuat secara resmi oleh Negara yang pemberlakuannya dapat dipaksakan.

3.  Manusia sebagai makhluk politik
Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya. Manusia diberi kemampuan berpikir. Dengan akal nya manusia bisa mempertahankan hidupnya, maka dari itu timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (politik).

4.  Manusia sebagai makhluk ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan manusia sebagai makhluk ekonomi.
Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas, oleh karena itu kita sebagai manusia harus bisa bijaksana dalam mengatur setiap kebutuhan.

5.  Manusia sebagai makhluk psikologi
Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora.
Kita mengaku manusia tetapi mengapa kita tidak bisa berperilaku layaknya manusia. Mengapa manusia sulit menahan hawa nafsu yang jahat yang menjadikannya bukan manusia yang bermartabat.
Ini karena manusia adalah insan, insan menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi. Kata insane berasal darai tiga asal kata :
a.   Unis, bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak.
b.  Nasa yanusu, bermakna terguncang, stess.
c.   Nasiya, bermakna lupa.
Hal diataslah yang menjadikan manusia memiliki kepribadian yang berbeda tiap satu sama lainnya. Dalam keluarga saja yang sedarah pasti ada keinginan yang tidak sama dan perilaku yang berbeda.
Kejadian seperti itu mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu, manusia baik dan manusia jahat, semoga kita sebagai mahasiswa bisa menjadi manusia baik karena kita adalah penerus bangsa Indonesia, tanamlah kebaikan dinegara kita ini. Amin. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat khususnya untuk saya sendiri dan umumnya orang lain yang membaca blog ini.



04 Maret 2011

POSTINGAN 1 Pendahuluan

Ilmu sosial maksudnya ilmu tersebut mengambil kehidupan bermasyarakat sebagai objek yang dipelajarinya sedangkan ilmu budaya adalah ilmu mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (homohumanus).
Dalam memahami mata kuliah ilmu sosial budaya dasar (isbd) perlu adanya konsep 5 M yang mempunyai maksud : mengetahui, mengerti, memahami, menghayati, mengamalkan (aktualisasi diri). Oleh karena itu mata kuliah ini masuk dalam kelompok MBB (berkehidupan bermasyarakat (learning to live together).
Kita khususnya sebagai mahasiswa perlu mengerti tentang  konsep itu sehingga bisa menjadi manusia Indonesia yang berkependidikan dan bisa memajukan pendidikan di Indonesia yang saat ini sedang buruk.  Yang disebut mahasiswa bukan sekedar bisa kuliah SI dan lulus untuk mendapat gelar sarjana tetapi seorang mahasiswa harus benar-benar menjadi sarjana yang bisa diharapkan dan memiliki 3 jenis kemampuan  diantaranya :
1.    Kepribadian personal
Seorang sarjana sudah memiliki pengetahuan sehingga harus mampu menunjukan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia yang berkependidikan tinggi

2.    Kepribadian akademik
Kemampuan seorang sarjana harus mampu mengkomunikasikan kepada masyarakat biasa baik itu secara lisan ataupun tulisan  sehingga cara berfikir pun haruslah logis, kritis, sistematik analitik.

3.    Kemampuan professional
Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
Mahasiswa Indonesia perlu mencerminkan kepribadian Indonesia karena mahasiswa mempunyai bekal ilmu pengetahuan yang tinggi dibanding masyarakat yang hanya mampu mencapai tingkat pendidikan maksimal SMA atau bahkan masyarakat yang tidak pernah sama sekali bersekolah. Yang dimaksud kepribadian Indonesia diantaranya sadar akan hak, kewajiban dan tanggung jawab etis moral dan politis terhadap kepentingan bangsa dan Negara. Dengan sadar mentaati hukum dan UUD’45, memiliki disiplin pribadi serta disiplin sosial dan kesadaran nasional yang teguh dan tidak sempit. Berpandangan jauh ke depan, memiliki tekad perjuangan untuk mencapai taraf kehidupan bangsa yang lebih tinggi. Aktif dan kreatif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mampu menilai ulang gagasan asing dan nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Semoga kita diantaranya mempunyai kepribadian seperti itu.
Kita harus mengerti bahwa dalam kehidupan bermasyarakat ada yang disebut stratifikasi sosial (lapisan masyarakat) sehingga kita sebagai mahasiswa harus bisa menempatkan posisi yang layak disebut mahasiswa. Dalam lapisan masyarakat ada istilah lower class yang artinya masyarakat yang tidak mengerti ilmu karena mereka tidak pernah tahu rasanya bersekolah, masyarakat seperti ini hanya percaya keadaan yang sebenarnya terjadi dan hanya bisa mengikuti arah walaupun arah itu salah. Yang kedua istilah middle class artinya masyarakat yang tahu ilmu tetapi mereka hanya ingin hidup instan, mereka bisanya hanya diam di tempat tanpa mau melakukan usaha. Yang selanjutnya Upper class, orang-orang yang berkuasa karena mereka bisa menguasai ilmu dan mengerti ilmu sehingga bisa menghasilkan uang. Hanya saja namanya manusia yang serakah. Bisa jadi masyarakat seperti ini bisa bertindak semena-mena.
Sebagai mahasiswa posisi kita sudah ada di upper class, orang yang tidak besekolah memandang kita tinggi. Dan itu harus kita pertanggungjawabkan. Sebagai contoh kita mengerti bahwa berdemo dengan keras dan menyebabkan pertengkaran itu salah, tetapi kenapa mahasiswa bisa melakukan hal seperti itu ? bukankah kita seorang mahasiswa yang berada di upper class !!
Inilah potret remaja Indonesia saat ini. Banyak sekali mahasiswa dan pelajar tapi kelakuannya tidak mencerminkan masyarakat upper class. Sebabnya adalah kondisi pendidikan di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh politisasi pendidikan contohnya kepala sekolah memutasi siswa yang tidak lulus karena takut jabatannya turun dan orang tua siswa pun memberi uang banyak supaya anaknya bisa lulus walaupun ilmunya tidak dimengerti. Politik seperti ini sudah banyak dilakukan di kependidikan sehingga wajarlah sekarang banyak sarjana tetapi mereka sebenarnya tidak mengerti apa-apa. Yang kedua masalah sekularisasi pendidikan yang tidak menjadi materi penting dalam pendidikan. Sehingga banyak orang zaman sekarang yang tidak bisa ngaji padahal sudah menginjak SMP. Agama adalah pondasi utama untuk memperbaiki sikap dan sifat manusia sehingga perlulah materi agama diperpanjang dalam proses pendidikan. Yang terakhir over spesialisasi yaitu berlebihan dalam mengistimewakan salah satu pendidikan. Sehingga pendidikan hanya ajang pergaulan tanpa memahami esensi keilmuan.
Keadaan pendidikan seperti diatas mengakibatkan arah pendidikan sekarang kurang jelas maksudnya tidak ada tujuan untuk menjadi manusia unggul (cerdas) secara intelektual. Pendidikan sebagai barang mahal karena banyak masyarakat Indonesia yang tidak pernah bersekolah karena ekonomi yang tidak mampu, tetapi sekarang biaya pendidikan digratiskan hanya saja tetap pelosok daerah tidak bisa menikmati suasana sekolah yang menyenangkan. Entah apa maksud dari pemerintah. Bukannya sudah digratiskan tetapi kenapa prasarana dan sarana masih ada yang tidak memenuhi layak, Inilah yang disebut pendidikan tidak merata di Indonesia karena di pelosok-pelosok desa masih ada yang belajar di kandang.
Kondisi masyarakat Indonesia saat ini pun banyak menunjukan sikap yang tidak mencerminkan kepribadian Indonesia yang mana masyarakat sekarang egois (memikirkan diri sendiri tanpa melihat keadaan orang lain yang kesusahan), individualis (hidupnya sendiri tanpa mau menggantungkan orang lain dan membantu orang lain), materialistic (kehidupan dipandang sebagai ajang memiliki banyak uang sehingga menghalalkan segala cara demi mendapatkan kekuasaan uang), sekuler (meninggalkan agama sehingga hatinya dipenuhi rasa tercela), hedonis, krisis akhlak (akhlak sudah tidak ada harganya), agama sebagai symbol (wanita islam yang berjilbab hanya karena menutupi keburukannya bukan karena niat ikhlasnya). Keadaan seperti itu disebabkan karena adanya modernisasi yang tidak disaring. Budaya timur yang kental akan persaudaraan terkontaminasi dengan budaya kebaratan yang hidupnya individual. Kemudian globalisasi yang tidak difilter, Memang perlu adanya globalisasi karena bangsa Indonesia ingin maju, tetapi tetap saja adat istiadat bangsa Indonesia tidak perlu ditinggalkan. Kita perlu tahu kepribadian Indonesia menjunjung budaya PANCASILA, artinya meskipun kita bangsa bebas aktif tetapi kita harus mampu menilai ulang gagasan asing dan nilai - nilai asing yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia. Dan tetap yang utama sekularisasi (meninggalkan agama). Inilah hal yang selalu menjadi dasar dalam segala aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, dll.
Dapat dijelaskan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat selalu universal antara modernisasi, teknologi, dan globalisasi (global impact). Ketiga unsur itu tidak bisa kita hindari tetapi harus bisa kita ikuti, hanya saja perlu adanya proteksi  seperti landasan rohani, landasan filsafat, landasan histori sehingga mampu mencerminkan kepribadian Indonesia yang sesungguhnya tanpa menjadi Negara yang terbelakang.
Bangsa Indonesia mempunyai harapan menjadi masyarakat madani dan itu dicetuskan dalam visi Indonesia 2020 yaitu mencanangkan masyarakat yang :
a.    Religius beragama sehingga sifat dan sikap sejalan dengan akal nurani yang bersih
b.   Demokrasi dalam bermusyawarah selalu mencapai mufakat tanpa adanya debat, karena debat bukanlah falsafah Pancasila
c.   Kepastian hukum hukum tidak diperjual belikan lagi, sehingga terciptalah masyarakat yang adil dan makmur secara merata.
d.   Egalitarian
e.    Penghargaan terhadap “human dignity”
f.    Kemajuan budaya bangsa dalam satu kesatuan.
Inilah pembuka saya dalam mata kuliah ilmu sosial budaya dasar. Sebagai kesimpulan akhir saya memahami bahwa dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada stratifikasi sosial, tetapi walaupun begitu menurut saya, kita sebagai seorang manusia yang sudah diberi kesempatan menjadi mahasiswa tidak boleh sombong dalam membangga-banggakan pendidikan kita yang tinggi. Kita justru harus menjadi manusia yang homohumanus artinya manusiawi (sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat yang tinggi dengan segala hak-haknya) manusia yang berbudaya (perilakunya dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehidupan sosial), manusia yang halus ( kehalusan- bertingkah laku perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab). Moga dengan menjadi manusia seperti itu bangsa Indonesia bisa menjadi bumi khatulistiwa yang sesungguhnya dan menjadi bangsa yang tidak tertindas lagi.  Semoga kita bisa menjadi diantaranya. Aminnnn.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat khususnya untuk saya sendiri dan umumnya orang lain yang membaca blog ini.